Friday, October 14, 2011

Buku Jendela Dunia

Ketika SD dulu saya selalu mendapatkan "doktrin" seperti itu oleh guru. Beliau mengatakan bahwa jika mau pergi melihat dunia kita tidak perlu sampai harus mengeluarkan uang jutaan rupiah untuk keliling dunia. Cukup pergi ke perputakaan sekolah dan memilih belahan dunia mana yang akan kita tuju. Dan sejak saat itulah saya menjadi bersemangat karena apa yang dikatakan oleh beliau ternyata memang benar. Saya pun bisa melihat dunia cukup dengan uang Rp.100,- tanpa perlu mengeluarkan jutaan rupiah. 


Tetapi lebih dari itu yang terpenting adalah minat dalam membaca. Karena bagaimanapun juga dalam hidup keseharian seseorang mutlak melakukan suatu pembacaan terhadap fenomena yang sedang dia hadapi. Pembacaan atau penganalisaan terhadap fenomena akan memberikan kita keuntungan dimana kita akan memiliki sikap yang tepat dalam menghadapi fenomena tersebut. Jika skill ini tidak dipupuk sedari dini maka seseorang akan cenderung bersikap reaktif. Dan sikap yang reaktif tidak akan selalu memberikan seuatu yang bermanfaat.

Membaca, dalam artian yang luas tidak sekedar dimaknai sebagai membuyikan kata-kata yang ada di buku ataupun media lain. Membaca adalah sebuah proses analitik yang dilakukan seseorang apabila menjumpai suatu fenomena. Proses analitik tersebut berbeda di setiap orang yang menjalaninya karena ditentukan oleh pola pikir yang dimiliki. Pola pikir seseorang terbentuk dari akumulasi pengalaman masa lalu yang kemudian secara alam bawah sadar memberikan rangsangan motorik bahkan analitik kepada tindakan seseorang. Sehingga pembiasaan diri terhadap sesuatu yang positif akan berakibat pada pola pikir yang positif pula. Dan membaca adalah pangkal perilaku seseorang yang jika dipupuk sedari dini akan memberikan manfaat yang luar biasa bagi perilaku maupun pemikiran.

Seiring dengan kemajuan tekonologi keberadaan buku sebagai jendela dunia pun mulai tergeser oleh internet. Hanya tinggal search di mesin pencari seseorang bisa dengan mudah mengakses daerah tujuannya. Dan hanya beberapa detik saja sudah bisa kita dapatkan berbagai macam informasi tentang tujuan kita tersebut lengkap dengan tampilan gambarnya. Buku pun menjadi nomor sekian dalam peranannya sebagai jendela dunia.

Kecenderungan seseorang menggunakan internet bisa dimaklumi karena memang seseorang akan lebih tergugah dan bersemangat untuk menggunakan tekonologi. Penggunaan teknologi dipandang sebagai sesuatu yang elite dan memunculkan prestise bagi siapa saja yang menggunakannya. Jika media ini diisi dengan kontent-kontent yang negatif maka secara otomatis akan memberikan efek yang negatif pula bagi siapa saja yang menggunakannya. Sehingga mutlak diperlukan pengawasan dan kontrol dalam penggunaannya khususnya bagi anak-anak dan remaja. Oleh karena itulah secara pribadi saya masih mencoba untuk kuno memandang bahwa buku adalah jendela terbaik untuk melihat dunia. Peredarannya bisa dikontrol langsung oleh pemerintah dan dikonsumsinya pun relatif terbuka (siapa saja bisa melihat). 

Minat membaca perlu dipupuk sejak dini bahkan ketika seorang anak belum bisa membaca sekalipun. Jika hal ini tidak dipupuk dari kecil maka secanggih apapun teknologi informasi juga tidak akan efektif digunakan karena internet hanya akan jadi wahana melihat dan berkomunikasi saja seperti FB, twitter dan lainnya yang tujuannya hanya untuk mencari teman kencan dan semacamnya. Sehingga semaju apapun teknologi juga harus diiringi dengan pembiasaan diri untuk membaca sedari dini.

Boleh kita lihat untuk instropeksi, berapa banyak kah dari orang tua yang masih mempertahankan tradisi memberikan bacaan dongeng kepada anaknya sebelum tidur. Masih adakah orang tua yang senantiasa membelikan anak-anaknya bacaan yang bermanfaat. Dan masih banyakkah diantara remaja-remaja sekarang yang menggunakan internet lebih dari sekedar membuka FB ataupun social network lainnya. Kemajuan bangsa ini akan sangat tergantung pada perkembangan mental dan intelektual rakyat dan pemudanya. Sudah saatnya membaca digalakkan sebagai aksi nyata dan bukan hanya sekedar jargon saja. Keutuhan bangsa ini ada di tangan kita semua. Mari membaca. [ ]

No comments:

Post a Comment